Kamis, 23 Februari 2012

Tulungagung, Belajar seni peran

Rabu, 22 Pebruari 2012. SBK, sebagai pengembangan dari seni membuat topeng yang bisa menggambarkan watak dan karakter dan  tokoh seperti tokoh jahat, kesatria, lemah lembut dan sebagainya maka, siswa kelas V menggunakan topeng tersebut untuk mengekspresikan diri melalui seni peran.




Belajar seni peran lewat drama sederhana

Judul :


“KELUARGA BUAH DAN NENEK SIHIR YANG JAHAT”

Dibuat dan diperankan oleh siswa kelas V SDN I Padangan Ngantru Tulungagung
  1. Noritza
  2. Andrik
  3. Erma
  4. Nunung
  5. Sasa
  6. Rurin

Kisah ini menceritakan keluarga buah yang tinggal disebuah hutan, mereka hidup dengan damai dan bahagia. Tetapi kedamaian mereka terusik oleh kedatangan nenek sihir yang jahat.

Prolog : diceritakan disebuah hutan terdapat keluarga buah yang hidup dengan damai
Yaitu : kakek pai-pai, pau-pau,piu-piu,unyu’-unyu’,dan mai-mai

Dialog :
Kakek pai-pai : “ anak-anak ayo semua bangun, hari ini kita akan bekerja bakti membersihkan rumah “
Semua             : “baik kek ( menjawab dengan serentak )
Pau-pau           : “Kita harus membersihkan apa kek ?
Kakek pai-pai  : “pau-pau membersihkan rumah, piu-piu menyapu halaman,unyu’unyu’ mengambil air disungai susu, dan kamu mai-mai membantu kakek berkebun di ladang.

Prolog : Ketika sedang asik-asiknya bekerja tiba-tiba datanglah seorang nenek sihir yang jahat

Dialog :
Nenek sihir      : “ ha…… ha…….ha…..hahahahah !
Unyu’unyu’     :  “kakek ada nenek sihir datang”!
Piu piu             : “ ayo kita semua sembunyi” sambil berlari ketakutan
Mai-mai           : “ Ayo……..
Nenek sihir      : “ hai buah-buahan yang segar, kemarilah ….. akan kusantap kalian “
Pau-pau           : “ kakek , gimana ini kek ? dengan suara gemetar ketakutan
Kakek pai-pai  : “ kalian tenang aja , karena kakek punya cara yang jitu untuk melawan nenek sihir itu”

Prolog              : Kakek pai-pai diam-diam membuang kulit pisang dijalan yang akn dilewati nenk sihir tanpa sepengtahuan si nenek sihir.

Dialog :
Nenek sihir      : “ aduh ( sambil terjatuh terjerembab )……… dasr kakek sialan
                           Bimsalabim abraketabra ( membaca mantra dan mengarahkan tongkatnya kearah keluarga buah tetapi tidak mempan) ...” apa…? Rupanya kau sudah tahu kelemahanku”!
Kakek pai-pai  : “Ya benar aku sudah tau kelemahanmu, jika kamu terjatuh maka, shirmu tidak akan mempan “
Mai-mai           : “ rasai nenek sir jahat “
Unyu’-unyu’    : “ tidak mempan….. tidak mempan “ ( sambil meledek nenek sihir
Nenek shir       : “ awas kalian , aku akan kembali dan akan membalas kalian “
Piu-piu             : “ kamu tidak akan bisa mengganggu kita lagi, karena kami suadah tahu cara menghilangkan sihirmu slama-lamanya”

Prolog              : tiab-tiba pau-pau membanting tongkat si nenek sihir.

Pau-pau            : “ hiaaaa’……… ( suara tongkat jatuh ) rasakan nenek sihir jahat “
Mai-mai           : “Untuk apa kamu disini …..! Cepat pergi……….!
Kakek pai-pai  : “ nah…… anak-anak  , sekarang kita sudah aman dari gangguan nenek sihir yang jahat , dan ayo kita lanjtkan lagi pekerjaan kita.”
Semua              : “baik kek ! terima kasih kakek pai-pai ( secara serentak )

Prolog              : Sekarang keluarga buah sudah aman dari gangguan si nenek sihir yang jahat dan licik, dan keluarga buah sekarang hidup tentram dan damai.

“ Jadi jika kejahatan melawan kebaikan, maka kejahatan akan musnah / kalah dan keabaikan akan menang “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar