Senin, 13 Februari 2012

Valentine Day dalam pandangan Islam


 Valentine Day dalam pandangan Islam


Dalam setiap bulan Februari tepatnya tanggal 14 manusia di seluruh dunia sudah hampir tahu semua tentang hari  valentine /  valentine day, terutama di  kalangan usia muda dan remaja.  Terlepas dari beberapa kontroversi tentang “ hukum merayakan valentine” terutama bagi umat Islam, dimana mereka ada yang benar-benar mengharamkan dengan alasan-alasan tertentu.  Bahkan ada fatwa MUI tentang hukum merayakan valentine
saya tidak akan memvonis benar atau salah tentang perayaan hari valentine tersebut menurut pandangan Muslim / Islam, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait hari valentine yaitu :
Alasan Perspetif Tolerantif:
  1. Islam merupakan agama yang sangat menjunjung kedamaian dan perdamaian, bukan saja sesama Muslim tapi juga non Muslim, hal ini telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW. Sehinga ketika kita kaitkan dengan isu “valentine day menurut  pandangan Islam” maka kita tak perlu ngotot-ngotot untuk memvonis haram halal dan sebagainya, sebelum kita benar-benar tahu sampai sejauh mana manfaat dan Mudhorotnya.
  2. Praktek perayaan Valentine tak perlu disikapi dengan berlebihan, ingat Islam adalah agama yang toleran sehingga pilihan terhadap perayaan valentine harus disikapi dengan cerdas. Lagian agama (Islam) bukan sekedar agama pelurus dan pembenar atas  agama terdahulu tapi juga pendamai.  Jadi kalau ada umat Muslim atau non Muslim merayakan valentine gak perlu risau, karena valentine day juga bisa dijadikan moment untuk mempererat cinta dan kasih sayang dalam keluarga. “Memangnya perekat kasih sayang pada hari valentine aja?? Kan bisa setiap saat dan tiap hari adalah valentine”  gitu kata mizan! Jawabnya gimana? Ya kalau menurut adminperkuliahan.com, “ budaya kita kan lebih cenderung “at moment up action”hehe,, bahasa bule nih, artinya apa?? Jangan Tanya artinya yang penting tahu maksudnya. “at moment up action” seperti halnya budaya kita kenapa saling memaafkan dan saling mengakui kesalahan kalau pas hari Raya Idul Fitri, kenapa tidak setiap hari dan setiap saat kita budayakan saling memaafkan dan saling mengakui kesalahan?. Jadi kalau at moment valentine day kita merayakan dengan niat tidak sekedar meniru budaya  dan dengan cara dan niat yang tidak menyimpang dari ajaran Islam, maka saya kira tak masalah.
Alasan Tematis AKTUALIS
  1. Alangkah baiknya kita jangan melakukan suatu perbuatan atau tindakan tanpa hukum dan pengetahuan terhadapnya, dalam hal ini saya ingin bertanya “ apakah sobat semua tahu asal-usul hari valentine? Ingat pesan Al-Qur’an “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isro: 36)
  2. Ada beberapa Hadits Nabi yang mempunyai kandungan bisa dijadikan referensi tentang hari valentin “(1) Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu (2)“Bukan golongan kami yang menyerupai selain golongan kami.”(HR. Tirmidzi)
  3. Perayaan Valentine dimaksudkan untuk bergaya-gayaan dan meniru orang non muslim, biar kelihatan sok gaul, maka ini saya kira tak boleh. Padahal disadari atau tidak perayaan valentine kabanyakan motivnya begitu. Iya gak?? Gak usah jawab, paling manggut! He. Sehingga ada warning, ee jangan berfikir Marning (jagung goreng) hihi. Warning / peringatan, nah tahu kan? Yaitu peringatan atau dalam bahasa perkuliahan “ wanti-wanti” dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, “Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya.
  4.  Pendapat Para Ulam a yang tidak membolehkan perayaan valentine “ ini sebagimana dikutip oleh perkuliahan.com dari situs “abunamira.wordpress.com “ dari Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine’s Day mengatakan, “Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut:
Pertama; ia merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari’at Islam.
Kedua; ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya
- Pendapat MUI ( Ketua MUI Pamekasan,) yang saya kutip dari rizkythea.net
KH Lailurrahman mengimbau, agar umat Islam tidak merayakan hari Valentine. Kendatipun tidak menegaskan, bahwa memperingati hari Valentine hukumnya haram. Namun pengasuh pondok pesantren Ummul Qura Blumbungan ini menegaskan, bahwa segala sesuatu yang menjadikan pijakan perbuatan di luar aqidah Islam, maka perbuatan tersebut menyimpang dari nilai-nilai agama Islam. “Merayakan hari Valentine itu kan, juga sama dengan berhura-hura. Apalagi, misalnya digelar dengan melakukan perbuatan-perbuatan di luar batas kewajaran,” kata Lailurrahman.
 Selanjutya terserah anda! Kita adalah Umat yang cerdas, saya yakin sobat  bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang kurang baik!! dan juga kita bukan UMAT yang manja dan Tekstualis!! 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar